Saya karyawan di universitas swasta lubuklinggau, saya bekerja dari jam 08.00 - 16.00 tapi di pagi hari saya harus membawa pakan ikan ke kolam bapak saya karena bapak saya tidak bisa pakai motor makanya saya yang membawa pakan ikannya, dulu waktu masih ada kakak ipar saya. dia yang membawa pakan ikannya kekolam bapak, karena kolam bapak dan kakak berdekatan. kakak dan bapak pun saling bergantian jaga dan ngasih makan ikan kalau salah satu dari mereka ada kerjaan lain atau sakit. tapi sekitar satu tahun lalu kakak ipar saya di panggil Allah lebih dulu dan dia meninggalkan ayuk saya dengan kedua anaknya yang masih kecil-kecil, yang nomor pertama berumur 5 tahun dan kedua umur 9 bulan.
Disini membuat saya sangat terpukul ketika pagi itu jam 5 ayuk nelpon dan bilang suaminya meninggal, saya dan mamak lasung menuju rumah ayuk. saat sampai dirumah ayuk. saya langsung peluk ayuk dan dia bilang pada saya "Bagaimana kami ica ?", saya hanya bisa memeluk dan menangis melihat ayuk begitu, tapi dalam fikir saya hanya satu. kami makan ayuk pasti makan.
Saya suruh mamak tidur di rumah ayuk karena ayuk yang lebih membutuhkan mamak saat itu ketimbang saya. 3 minggu berlalu selepas kematian kakak, ayuk mulai tegar karena dia harus berusaha untuk membesarkan kedua gadis kecilnya yang lucu dan mulai saat itu saya berusaha untuk menggantikan posisi kakak. ngater pakan ikan dan beli bensi kePOM untuk jualan ayuk di warung.
Setiap pagi saya mengatar bapak kekolam dan juga ngater pakan ikan, jadi saya mulai suka telat bekerja. memang saya mencintai pekerjaan saya tapi saya jauh lebih mencintai keluarga saya. tak peduli hujan deras panas terik, saya akan tetap membawa pelet dan membeli bensin itu, karena dengan itu lah saya bisa membantu keluarga saya. kalau ngadelin gaji mana cukup untuk menghidupin keluarga ku dan ayuk.
Saya bersyukur mempunyai orang tua yang selalu menaungi anak-anaknya dan juga punya ayuk yang jauh lebih kuat dari saya, makanya disini saya juga harus kuat dan berusaha untuk jadi yang terbaik untuk keluarga saya.
Saya suruh mamak tidur di rumah ayuk karena ayuk yang lebih membutuhkan mamak saat itu ketimbang saya. 3 minggu berlalu selepas kematian kakak, ayuk mulai tegar karena dia harus berusaha untuk membesarkan kedua gadis kecilnya yang lucu dan mulai saat itu saya berusaha untuk menggantikan posisi kakak. ngater pakan ikan dan beli bensi kePOM untuk jualan ayuk di warung.
Setiap pagi saya mengatar bapak kekolam dan juga ngater pakan ikan, jadi saya mulai suka telat bekerja. memang saya mencintai pekerjaan saya tapi saya jauh lebih mencintai keluarga saya. tak peduli hujan deras panas terik, saya akan tetap membawa pelet dan membeli bensin itu, karena dengan itu lah saya bisa membantu keluarga saya. kalau ngadelin gaji mana cukup untuk menghidupin keluarga ku dan ayuk.
Saya bersyukur mempunyai orang tua yang selalu menaungi anak-anaknya dan juga punya ayuk yang jauh lebih kuat dari saya, makanya disini saya juga harus kuat dan berusaha untuk jadi yang terbaik untuk keluarga saya.
No comments:
Write comments